Pengalaman Selama Menjadi Seorang Technopreneur
Halo, kembali lagi dengan saya pemilik blog ini. Sekarang saya tidak akan membahas mengenai pengetahuan tentang website atau sejenisnya. Saya akan membahas tentang pengalaman pribadi saya sebagai seorang technopreneur di bidang web design.
Sebelumnya, saya akan menjelaskan apa itu technopreneur karena tidak semua orang familiar dengan kata yang satu ini.
Technopreneur, diambil dari kata "Technology" dan "Entrepreneur" adalah seseorang atau kelompok yang menjalankan bisnis atau usaha di bidang teknologi. Seperti contohnya usaha dagang online, jasa design grafis, design website, developer, servis komputer dan masih banyak lagi.
Menjadi seorang technopreneur memang bukanlah hal yang mudah karena semuanya harus dimulai dari bawah. Kita harus memahami betul tentang teknologi, bidang yang kita geluti untuk dijadikan sebuah bisnis. Menjalankan bisnis dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki. Disamping ilmu teknologi yang harus kita pelajari, kita juga harus mempelajari ilmu tentang bisnis. Walaupun tak harus terlalu mendalam sampai harus kuliah ekonomi atau bisnis, setidaknya kita memiliki pengetahuan yang cukup untuk bekal kita memulai sebuah usaha.
Jika kalian ingin menjadi seorang technopreneur apalagi seorang designer, kalian pasti akan mengalami banyak sekali suka duka seperti klien yang tidak sabar, klien yang menganggap kita dapat melakukan segala sesuatu sesuai keinginannya, padahal, seorang designer bukanlah seorang pesulap yang dapat membuat sesuatu sempurna dalam waktu yang singkat karena design yang baik itu butuh waktu.
Di Indonesia, kebanyakan pakar teknologi itu kurang dihargai, seperti yang saya katakan di atas, klien biasanya menuntut kita untuk serba bisa, dibayar seikhlasnya, dan masih banyak lagi.
Namun, dari banyaknya duka menjadi seorang technopreneur, banyak juga suka yang saya alami selama ini seperti, saya tidak perlu menyewa ruko atau tempat untuk memulai bisnis. Tidak seperti bisnis lain contohnya kuliner, toko merchandise dll yang harus menyewa tempat untuk berbisnis, berbeda halnya dengan seorang web designer yang tidak perlu menyewa tempat karena memulai bisnis ini dapat dilakukan di kamar sekalipun. Modal yang diperlukan juga tidak begitu besar yakni hanya sebuah laptop dan perlengkapannya dilengkapi dengan koneksi internet kita sudah dapat memulai bisnis kita. Tapi untuk menjadi web designer yang profesional, diperlukan pengetahuan yang cukup luas baik itu dari perkembangan design, mengetahui kode-kode, aplikasi, CMS dan banyak lagi.
Sebelumnya, saya akan menjelaskan apa itu technopreneur karena tidak semua orang familiar dengan kata yang satu ini.
Technopreneur, diambil dari kata "Technology" dan "Entrepreneur" adalah seseorang atau kelompok yang menjalankan bisnis atau usaha di bidang teknologi. Seperti contohnya usaha dagang online, jasa design grafis, design website, developer, servis komputer dan masih banyak lagi.
Menjadi seorang technopreneur memang bukanlah hal yang mudah karena semuanya harus dimulai dari bawah. Kita harus memahami betul tentang teknologi, bidang yang kita geluti untuk dijadikan sebuah bisnis. Menjalankan bisnis dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki. Disamping ilmu teknologi yang harus kita pelajari, kita juga harus mempelajari ilmu tentang bisnis. Walaupun tak harus terlalu mendalam sampai harus kuliah ekonomi atau bisnis, setidaknya kita memiliki pengetahuan yang cukup untuk bekal kita memulai sebuah usaha.
Jika kalian ingin menjadi seorang technopreneur apalagi seorang designer, kalian pasti akan mengalami banyak sekali suka duka seperti klien yang tidak sabar, klien yang menganggap kita dapat melakukan segala sesuatu sesuai keinginannya, padahal, seorang designer bukanlah seorang pesulap yang dapat membuat sesuatu sempurna dalam waktu yang singkat karena design yang baik itu butuh waktu.
Di Indonesia, kebanyakan pakar teknologi itu kurang dihargai, seperti yang saya katakan di atas, klien biasanya menuntut kita untuk serba bisa, dibayar seikhlasnya, dan masih banyak lagi.
Namun, dari banyaknya duka menjadi seorang technopreneur, banyak juga suka yang saya alami selama ini seperti, saya tidak perlu menyewa ruko atau tempat untuk memulai bisnis. Tidak seperti bisnis lain contohnya kuliner, toko merchandise dll yang harus menyewa tempat untuk berbisnis, berbeda halnya dengan seorang web designer yang tidak perlu menyewa tempat karena memulai bisnis ini dapat dilakukan di kamar sekalipun. Modal yang diperlukan juga tidak begitu besar yakni hanya sebuah laptop dan perlengkapannya dilengkapi dengan koneksi internet kita sudah dapat memulai bisnis kita. Tapi untuk menjadi web designer yang profesional, diperlukan pengetahuan yang cukup luas baik itu dari perkembangan design, mengetahui kode-kode, aplikasi, CMS dan banyak lagi.